Senin, 12 Desember 2011

Pengertian Kelangkaan

Kelangkaan

Kelangkaan adalah suatu keadaan saat manusia ingin mengonsumsi jauh lebih banyak dari apa yang diproduksi atau suatu keadaan saat apa yang diinginkan manusia jauh lebih banyak dari yang tersedia.

Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Kelangkaan mengandung dua pengertian :
a. Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan.
b. Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan
memerlukan pengorbanan yang lain.
Masalah kelangkaan selalu dihadapi merupakan masalah bagaimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas yang terbatas.

Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena masal ekonomi yang sebenarnya adalah bagaimana kita mampu menyeimbangkan antara keinginan yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kelangkaan adalah suatu keadaan dimana kehidupan manusia yang tidak terbatas dihadapkan dengan alat pemuas yang terbatas.


Faktor Penyebab Kelangkaan
Ada beberapa faktor penyebab timbulnya kelangkaan, antara lain sebagai berikut:

a. Keterbatasan sumber daya. Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan. Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbarui atau tersedia secara bebas, tetap saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.

b. Perbedaan letak geografis. Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata di setiap daerah. Ada daerah yang sangat subur, ada pula daerah yang kaya bahan tambang. Namun, ada pula daerah yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya yang melimpah.

c. Pertambahan jumlah penduduk. Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya).

d. Keterbatasan kemampuan produksi. Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah, atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi juga ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju, perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada perkembangan teknologinya.

e. Bencana alam. Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain telah membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam tersebut.

Biaya Peluang atau Biaya Ekonomi (Opportunity Cost)

Biaya Peluang atau Biaya Ekonomi (Opportunity Cost)

Biaya peluang atau biaya kesempatan adalah biaya yang dikeluarkan ketika memilih suatu kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-hari, biaya peluang muncul dari kegiatan alternatif yang tidak bisa kita lakukan. Sebagai contoh, misalkan seseorang memiliki uang Rp.10.000.000. Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV. Jika ia memilih untuk membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton TV. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang.
Biaya peluang atau biaya ekonomi adalah suatu ukuran dari biaya ekonomi yang harus dikeluarkan dalam rangka memproduksi suatu barang atau jasa tertentu dalam kaitannya dengan alternatif lain yang harus dikorbankan. Misalnya jika kita memilih menggunakan uang kita untuk membeli makanan, maka kita kehilangan biaya peluang untuk membeli pakaian dari uang tadi. Singkatnya, biaya peluang merupakan biaya yang dikorbankan untk memperoleh sesuatu yang lain.

Menghitung Biaya Peluang

Berikut ini akan diuraikan cara menghitung biaya peluang. Agar lebihjelas perhatikan contoh berikut:

Setelah lulus SMA, Farida mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai pelayan toko di dekat rumah dengan gaji Rp400.000,- per bulan. Tawaran kedua sebagai pramusaji di sebuah rumah makan di kotanya dengan gaji Rp900.000,- per bulan.

Dengan beberapa pertimbangan, di antaranya ingin dekat keluarga, akhirnya Farida memutuskan bekerja sebagai pelayan toko. Keputusan Farida memilih bekerja sebagai pelayan toko telah menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai pramusaji yang sebenarnya bisa memberikan pendapatan Rp900.000,- per bulan. Dengan demikian, biaya peluang yang ditanggung Farida dengan memilih bekerja sebagai pelayan toko adalah sebesar Rp900.000,- per bulan.

Masalah Pokok Ekonomi

Masalah Pokok Ekonomi

Berbagai persoalan ekonomi yang mendasar akan dihadapi oleh setiap masyarakat di manapun mereka berada dan dengan sistem perekonomian apapun yang mereka jalankan. Mereka harus menghadapi dan memecahkan tiga masalah ekonomi yang mendasar. Ketiga masalah ekonomi antara satu dan yang lainnya memiliki hubungan yang sangat erat. Ketiga masalah pokok ekonomi yang dimaksud, yaitu sebagai berikut.

1. Barang Apa (What) yang Harus Diproduksi?
Bagi pemerintah atau produsen, masalah ekonomi pertama yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah barang apa yang harus diproduksi dan berapa banyak? Dalam hubungannya dengan masalah tersebut, pemerintah atau produsen harus memerhatikan barang apa dan berapa banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat dan apakah telah tersedia sumber daya untuk menghasilkan barang tersebut.

Apakah akan memproduksi lebih banyak rumah sangat sederhana atau rumah real estate dalam jumlah sedikit? Apakah lebih baik memproduksi lebih banyak pusat pertokoan, seperti Supermarket, Supermall, dan Hypermarket atau lebih sedikit pasar-pasar tradisional? Atau apakah akan memproduksi lebih sedikit barang-barang konsumsi seperti roti dan lebih banyak memproduksi barang-barang produksi seperti pabrik roti yang dapat menyediakan roti yang lebih banyak untuk masa yang akan datang?

2. Bagaimana (How) Barang Harus Diproduksi?
Masalah ekonomi berikutnya yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah bagaimana (how) barang tersebut harus diproduksi. Masalah ini berkaitan dengan siapa yang akan memproduksi barang tersebut, dengan menggunakan komposisi sumber daya (faktor-faktor) produksi apa saja dan dengan menggunakan teknik produksi yang bagaimana. Sebagai contoh, pemerintah memutuskan untuk memproduksi padi lebih banyak agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan beras secara swadaya pangan. Berkaitan dengan hal tersebut, siapa yang akan memproduksi? Apakah pemerintah, swasta, atau perseorangan? Faktor faktor produksi apa saja yang akan digunakan?

Apakah teknik produksi yang digunakan melibatkan pemakaian alat-alat pertanian modern (traktor dan mesin pembasmi hama) ataukah dilakukan secara tradisional (bajak, cangkul, dan semprotan hama)? Selanjutnya, apakah produksi akan dilakukan secara massal yang padat modal atau padat karya?

3. Untuk Siapa (for Whom) Barang Harus Diproduksi?
Permasalahan berikutnya yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah untuk siapa (for whom) barang itu diproduksi? Masalah ini berkaitan dengan siapa yang akan menikmati dan memperoleh manfaat dari barang tersebut. Sebab apa gunanya produksi melimpah karena menggunakan teknologi tinggi, berskala besar dan efisien, jika hanya dinikmati sebagian anggota masyarakat saja? Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat.

Dengan adanya ketiga masalah pokok ekonomi tersebut, setiap manusia dituntut untuk menentukan pilihan atau keputusan dalam mempergunakan sumber daya atau faktor produksi sehingga dapat mencari alternatif dalam menghadapi sumber daya yang langka.

Senin, 03 Oktober 2011

TIK

Menerapkan aturan yang berkaitan dengan etika dan moral terhadap perangkat keras dan perangkat lunak

1.ETIKA DAN MORAL DALAM MENGGUNAKAN TIK
*ETIKA adalah ajaran tentang baik dan buruknya sesuatu
*MORAL adalah aspek kejiwaan yang sangat erat berhubungan dengan sikap dan perilaku seseorang

2. Untuk mengatasi masalah pelanggaran hak cipta dan pembajakan software, Etika dan moral penggunaan komputer perlu dikaji dan dipelajari dengan tujuan :
*Menjaga tingkah laku individu supaya segala pengetahuan, kepakaran, dan kemahiran dapat digunakan untuk kebaikan bersama serta bermanfaat.
*Mendisiplinkan individu
*meningkatkan kualitas dan ketinggian akhlak individu
*Mewujudkan budaya kerja yang produktif
*Sebagai panduan dalam menggunakan komputer
*Menghindari masalah moral dan etika dari aspek sosial

3. 10 kode etik yang digunakan sebagai panduan bagi pengguna dan profesionalisme komputer yang diterbitkan oleh Computer Ethics Institute, yaitu :
*Tidak menggunakan komputer untuk membahayakan orang lain
*Tidak mengganggu kerja komputer orang lain
*Tidak menyerobot masuk file komputer orang lain
*Tidak menggunakan komputer untuk mencuri
*Tidak menggunakan komputer untuk menipu
*Tidak menggunakan atau menyalin program yang tidak dibeli secara sah
*Tidak menggunakan sumber dari komputer orang lain tanpa kebenaran
*Tidak mengambil hasil intelektual orang lain untuk diri sendiri
*Memikirkan kesan social program atau system yang dibangun
*Menggunakan komputer dengan memerhatikan rasa dan hormat kepada orang lain.

Memperagakan PRINSIP-PRINSIP K3

Untuk dapat nyaman didepan komputer, seorang pengguna komputer harus memiliki posisi yang benar, baik posisi duduk, posisi mata, dan posisi tangan di keyboard.
•Posisi duduk yang benar didepan komputer antara lain tempat duduk yang ideal dan bersandar. Tempat duduk yang tidak nyaman apalagi tidak bersandar dapat mengakibatkan kelelahan pada punggung, keluhan nyeri punggung paling sering timbul karena posisi duduk yang tidak benar.

•Posisi mata terhadap monitor, posisi mata terhadap monitor harus lurus dan tidak terlalu tinggi atau rendah. Jika posisi mata lebih tinggi atau lebih rendah, maka leher menjadi cepat lelah. Monitor yang digunakan juga sebaiknya monitor low radiasi yaitu jenis LCD, kalau memakai jenis CRT usahakan memakan screen filter untuk meminimalisir radiasi yang ditimbulkan monitor. Atur pencahayaan di monitor agar tidak terlalu terang atau gelap.
•Posisi tangan pada keyboard, tangan paling banyak melakukan aktivitas dibandingkan dengan pancaindera yang lain. Karena hal ini maka posisi tangan pada keyboard harus dibuat senyaman mungkin sehingga tangan tidak cepat lelah, pilihlah tuts keyboard yang lembut dan gunakan jari sebanyak mungkin untuk mengetik.
CARA MERAWAT KOMPUTER AGAR TIDAK CEPAT RUSAK
*Komputer harus diletakkan ditempat yang aman, aman dari jangkauan anak-anak, aman dari api, aman dari penyinaran matahari secara terus menerus dan aman dari percikan air.
*Kabel dikomputer cukup banyak, maka harus dihindari kesemerawutan, kabel dapat dirapihkan dengan mengisolasi atau mengikatnya dengan karet. Hal lain yang harus diperhatikan adalah penggunaan perangkat pendukung seperti UPS (Uninteruptible Power Supply) dan stabilizer. UPS berfungsi sebagai baterai atau tenaga cadangan bila terjadi padam listrik sedangkan stabilizer sebagai penyearah tegangan listrik menjadi lebih stabil sehingga komponen-komponen elektronika komputer menjadi lebih aman.
*Langkah penggunaan komputer, dalam mengaktifkan dan mematikan komputer lakukan sesuai dengan prosedur baku dan benar.

*COLD BOOTING
COLD BOOTING adalah proses mengaktifkan komputer dimulai dari menekan tombol ON/OFF pada CPU kemudian tunggu beberapa saat karena komputer sedang menset sesuai BIOS dan mengecek perangkat komputer seperti monitor, keyboard, mouse, printer dsb. Jika semua sudah siap maka komputer akan menampilkan dekstop.


*WARM BOOTING
WARM BOOTING adalah proses mengaktifkan komputer dengan melakukan restart ulang dengan menekan tombol Restars pada CPU atau menekan tombol Ctrl, Alt dan Del secara bersama-sama.

Menghargai Pentingnya Hak Cipta Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)



1. UU yang melindungi kekayaan intelektual :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

2. Masa berlaku Hak Cipta :
Hak Cipta atas Ciptaan program computer, sinematografi, fotografi, basis data dan karya hasil pengalihwujudan berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan.

3. Yang termasuk dalam HAKI
*Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan ijin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Hak Cipta untuk melindungi sebuah karya)
*Hak Paten adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada seseorang atau perusahaan untuk menikmati sendiri temuannya serta perlindungan terhadap kemungkinan peniruan oleh pihak lain atas ciptaan atau temuannya. Hak Paten harus didaftarkan terlebih dahulu sebelum berlaku. (Hak Paten untuk melindungi sebuah ide).
*Merk Dagang meliputi nama produk atau layanan beserta logo, simbol dan gambar yang menyertai produk atau layanan tersebut.
*Perlindungan inforamasi yang dirahasiakan
*Desain produk industry
*Indikasi geografi
*Desain tataletak sirkuit terpadu/layout desain

4. Tingginya tingkat pembajakan software di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sebagai berikut :
*Mahalnya harga perangkat lunak yang tidak terjangkau oleh masyarakat.
*Kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat mengenai undang-undang yang mengatur HAKI
*Penegakan hukum aparat yang dirasa kurang sehingga orang tidak takut untuk menggunakan atau bahkan mengedarkan software-software bajakan, termasuk penerapan sanksi terhadap para pelaku pembajakan
*Besarnya keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan dan menjual produk-produk tiruan

5. Caranya agar karya kita tidak dibajak orang lain
Untuk melindungi supaya hasil karya kita tidak dikopi secara illegal, diperlukan langkah antisipatif dengan memasarkan apa yang kita miliki ke pasaran sehingga konsumen mudah untuk mendapatkan produk yang asli. Hasil karya kita juga harus dipatenkan supaya mendapatkan perlindungan hukum. Proteksi secara teknis terhadap hasil karya juga harus kita lakukan supaya tidak mudah dibongkar orang lain. Kita juga harus sering ke pasaran untuk melihat apakah hasil karya kita beredar secara legal atau illegal, dan pendistribusian dan penjualan mampu menjangkau pasar atau tidak.

6. PENGHARGAAN ATAS KREASI ATAU KARYA ORANG LAIN DILAKUKAN DENGAN CARA :
*Menggunakan software yang asli atau dengan membeli nomor lisensi.
*Tidak melakukan duplikasi, membajak ataupun menyalin tanpa seizin perusahaan /pemilik.
*Tidak menggunakan untuk tindakan kriminal/kejahatan.
*Tidak memodifikasi (mengubah), mengurangi, atau menambah hasil karya tanpa seizin perusahaan/pemilik.