Rabu, 19 Desember 2018

Syahadat Muhammaddar Rasulullah (Makna, Rukun, Syarat, Konsekuensi)


A. MAKNA SYAHADAT ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH.

Makna syahadat anna Muhammadar Rasulullah adalah mengakui secara lahir batin bahwa beliau shalallahu 'alaihi wa salam adalah hamba Allah Ta'ala dan Rasul-Nya yang di utus kepada manusia secara keseluruhan, serta mengamalkan konsekuensinya,
mena'ati perintahnya, membenarkan ucapannya, menjauhi larangannya dan tidak menyembah Allah Ta'ala kecuali dengan apa yang disyariatkan.

B. RUKUN SYAHADAT MUHAMMADAR RASULULLAH.

Syahadat ini juga mempunyai dua rukun, yaitu kalimat hamba dan utusan-Nya. Dua rukun ini menafikan ifrath (berlebih-lebihan) dan tafrith (meremehkan) pada hak Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam.

Beliau adalah hamba dan rasul-Nya. Beliau adalah makhluk yang paling sempurna dalam dua sifat yang mulia ini. “Al-’abdu” di sini artinya hamba yang menyembah. Maksudnya, beliau adalah manusia yang diciptakan dari bahan yang sama dengan bahan ciptaan manusia lainnya. Juga berlaku atasnya apa yang berlaku atas orang lain.

Sebagaimana firman Allah Subhannahu wa Ta’ala:

“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, …’.” (Al-Kahfi: 110)

Beliau hanya memberikan hak ubudiyah kepada Allah dengan sebenar-benarnya, dan karenanya Allah Subhannahu wa Ta’ala memujinya:

“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya.” (Az-Zumar: 36)

“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab (Al-Qur’an) …” (Al-Kahfi: 1)

“Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram …” (Al-Isra’: 1)

Sedangkan rasul artinya, orang yang diutus kepada seluruh manusia dengan misi dakwah kepada Allah sebagai basyir (pemberi kabar gembira) dan nadzir (pemberi peringatan). Persaksian untuk Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam dengan dua sifat ini meniadakan ifrath dan tafrith pada hak Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam .
Karena banyak orang yang mengaku umatnya lalu melebihkan haknya atau mengkultuskannya hingga mengangkatnya di atas martabat sebagai hamba hingga kepada martabat ibadah (penyembahan) untuknya selain dari Allah Subhannahu wa Ta’ala. Mereka ber-istighatsah (minta pertolongan) kepada beliau, dari selain Allah. Juga meminta kepada beliau apa yang tidak sanggup melakukannya selain Allah, seperti memenuhi hajat dan menghilangkan kesulitan.
Tetapi di pihak lain sebagian orang mengingkari kerasulannya atau mengurangi haknya, sehingga ia bergantung kepada pendapat-pendapat yang menyalahi ajarannya, serta memaksakan diri dalam mena’wilkan hadits-hadits dan hukum-hukumnya.

C. SYARAT SYAHADAT MUHAMMADAR RASULULLAH

1. Mengakui kerasulannya dan meyakininya di dalam hati.
2. Mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisan.
3. Mengikutinya dengan mengamalkan ajaran kebenaran yang telah dibawanya serta meninggalkan kebatilan yang telah dicegahnya.
4. Membenarkan segala apa yang dikabarkan dari hal-hal yang gaib, baik yang sudah lewat atau yang akan datang.
5. Mencintainya melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, harta, anak, orang tua serta seluruh umat manusia.
6. Mendahulukan sabdanya atas segala pendapat dan ucapan orang lain serta mengamalkan sunnahnya.

D. KONSEKUENSI SYAHADAT MUHAMMADAR RASULULLAH

Yaitu mena'atinya, membenarkannya, meninggalkan apa yang dilarangnya, mencukupkan diri dengan mengamalkan sunnahnya, dan meninggalkan yang lain dari perkara-perkara bid'ah dan hal-hal baru (dalam urusan agama), serta mendahulukan sabdanya diatas semua pendapat manusia.

[ Kitab Tauhid jilid 1 karya Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ]

0 komentar:

Posting Komentar